Rabu, 24 April 2013

Akuntansi Internasional

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis

Dari perspektif pelaksana akuntansi alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dari perspektif pemakai akuntansi diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi merupakan alat komunikas. Akuntansi disebut juga dengan bahasa bisnis. Akuntansi juga menyerupai bahasa bahwa sejumlah aturan akuntansi bersifat definitif sementara yang lain tidak.

1.2  Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Embrio akuntansi sekarang ini sudah ada sejak abad ke-13 di Italia merupakan kota perdagangan yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio disebabkan karena telah terpenuhinya persyaratan yang diperlukan. Transaksi dan data keuangan yang merupakan masukan (input) dalam sistem akuntansi masih relatif sederhana. Pada tahap ini 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajemen, pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, terdiri dari investor dan kreditor. Manajemen proses penyusunan laporan keuangan, sedangkan pemakai laporan keuangan yang lain, yaitu pemakai eksternal tidak mempunyai akses terhadap akses penyusunan laporan keuangan.
Tujuan manajemen berbeda denga tujuan pemakai eksternal, manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya. Timbul 2 tipe akuntansi, yaitu akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi perusahaan dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan. Bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan.
1.3  Perkembangan Praktik Akuntansi

Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi ) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum Perang Dunia Kedua, pengaruh akuntansi Inggris mendominasi seluruh negara berbahasa inggris dan pengaruh Perancis – Jerman menembus negara-negara yang menerpakan hukum undang-undang (code law) seperti Belgia, Jepang, Swedia dan Swiss.
            Diversitas Akuntansi yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus adata sudahdirasakan sejak tahun 1960-an . Organisasi-organisasi profesi akuntansi didunia membentuk International Accounting Standars Commite (IASC) pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturisasi menjadi International Accounting Standards Boards (IASB).
            Pada awalnya , standar-standar akuntansi international yang dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai bahwa masih brsifat telalu luas, sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang diharapkan. Tujuan didirikan IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan baik. Oleh karena itu pada tahun 1987 IASC merespon kritik ini dengan membentuk Comparability Project yang tujuannya adalah meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi alternatif-alternatif yang tersedia dalam standar-standar IASC.

1.4  Diversitas Akuntansi

Akuntansi suatu yurisdiksi atau negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau negara lainnya, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi.

1.5  Pengukuran Aset dan Kewajiban

Para akuntan masih mengukur sebagaian besar aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (history costs). IFRS yang diterbitkan oleh IASB. IFRS yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadapnya PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya historis.
Istilah asset atau aktiva tidak memiliki arti yang pasti, dalam pengertian sumberdaya yang harus dimasukkan dan sumberdaya yang harus dikeluarkan dari batasan mengenai asset. Ketidak pastian ini jyga meliputi interprestasi atas aset-aset tak berujud seperti goodwill,dan biaya riset dan pengembangan (R&D cost). Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan valuta asing. Dinegara Eropa Kontinental, mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikkan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan-perusahaan afiliasi.
Maraknya merger korporasi selama tahun 80-an memperlihatkan dengan nyata bahwa penjual dan pembeli aset korporasi mau bertransasksi dengan nilai pertukaran yang secara signifikan melebihi nilai buku historis. Hal yang sebaiknya terjadi ketika perekonomian di Eropa Timur telah bisa diakses oleh perusahan-perusahaan bisnis barat, banyak orang yang berfikir bahwa aset-aset penting tersedia di Eropa Timur dengan harga yang murah. Anggapan ini terbukti salah setelah mereka mempertimbangkan keusangan teknik atas pabrik dan peralatan, efisiensi sistem, tingkat produktivitas pekerja dan solusi.
Kontroversi atas potensi pengakuan post employment benefit liabilities juga merupakan sebuah kasus. Di AS misalnya , sebagian besar perusahaan besar menyediakan biaya kesehatan kepada para karyawan yang tidak bekerja lagi sejauh biaya tersebut tidak ditutupi oleh Medicare atau perusahan-perusahaan asuransi swasta.
1.4.2 Penentuan Modal dan Laba Periodik
Variasi komparasi yang paling besar dalam area ekuitas pemilik (owner equity) berkenaan dengan sumberdaya atau kewajiban perusahaan tertentu bolewh dihapus secara langsung dari laba ditahan konsep “clean vs adjusted surplus”. Karena adanya kesulitan–kesulitan dalam memisahkan operasi-operasi bisnis normal dari kejadian-kejadian yang tidak biasa dan masalah-masalah periodisitas dalam penyesuain untuk periode lalu , AS menghendaki semua transaksi kecuali investasi pemegang saham, donasi modal, penambahan modal dan penyesuain translasi fungsional atas valas mengalir melalui laporan rugi laba.
Variasi penting yang lain adalah concept of periodicity dalam mengukur hasil operasi. PABU (GAAP) di AS menghendaki pemisahan (cut off) tahunan yang jelas. Tetapi di banyak negara Eropa dan Amerika Selatan, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku menganggap satu tahun kalender merupakan periode yang sangat pendek untuk menentukan hasil bisnis secara memadai. Negara-negara yang mengizinkan penghalusan antar periode laporan. Di Swedia , lama daur bisnis seringkali dianggap sebagai periode waktu yang paling tepat untuk mengukur dan melaporkan hasil operasi bisnis. Karena banyaknya ketentuan khusus yang ada dalam kitab undang-undang pajak, maka di negara-negara ini laba buku dan laba pajak untuk periode tertentu seringkali berbeda secara signifikan.
Persyaratan-persyaratan hukum jelas mencampuri praktik akuntansi bagi transaksi-transaksi modal investasi. Misalnya, beberapa negara memiliki nominal yang seragam bagi kelas saham tertentu, negara lain menetapkan denominasi nilai yang berbeda bagi kelas sajam tertentu dan negara lainnya lagi malah tidak membolehkan saham-saham yang bernilai nominal. Konsolidasi laporan keungan sangat bervariasi. Tidak ada kesepakatan atas arti entitas akuntansi. Konsekuensinya, berbagai macam praktik konsolidasi multinasional dapat diatasi.
Hubungan antara aset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resiprokal. Biasanya overstatement atau undrrstatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau ekslusi laporan laba rugi yang bersangkutan. Namun harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi prosedural yang lebih kecil. Misalnya , goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 tahun, sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun.Variasi prosedural yang mirip juga berlaku untuk biaya riset dan pengembangan, biaya eksplorasi minyak dan mineral, biaya promosi penjualan, pendidikan dan pelatihan staf dan berbgai transaksi atau kejadian lain.
1.5  Peran Akuntansi

Peran Akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interprestasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut. Pasar  modal domestik mungkin mempunyai dampak yang halus tetapi luas dan kekal terhadap perkembangan akuntansi di suatu negara. Tetapi akuntansi bukan hanya dipengaruhi, melainkan juga mempengaruhi pasar modal domestik. Disatu sisi, tuntunan pasar modal memberikan dasar pikiran untuk mengadopsi suatu bentuk akuntansi tertentu. Sebaliknya, akuntansi dianggap sebagai suatu persyaratan bagi pertumbuhan pasar modal domestik.
Akuntansi keuangan merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan di pasar modal. Seabaliknya laporan keuangan adalah penting bagi terlaksananya pengawasan yang memadai yang dilaksanakan oleh bank dan institusi keuangan lain.  Institusi keuangan biasanya dituntut untuk memberikan laporan keuangan mereka kepada lembaga-lembaga pemerintah sebagai bahan dari pemenuhan tuntunan akuntanbilitas. Tuntunan regulatori terhadap bank dan institusi keuangan yang lain biasanya didasarkan pada informasi akuntansi yang disusun oleh perusahaan.
Bukti perusahaan bahwa laporan akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam pembelian atau penjualan saham. Art penting laporan akuntansi bagi para investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan dibanyak negara. Kaitan antara informasi akuntansi dan pasar sekuritas yang telah berkembang merupakan masalah kebijakan yang sangat krusial bagi negara yang kurang berkembang peminatnya untuk meningkatkan aliran modal guna pengembangan perekonomian mereka.

1.6  Korporasi Multinasional dan Keterlibatnya dalam Bisnis Internasional

Akuntansi Internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang-piutang dalam valuta asing(valas) sementara tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional (MNC, multinasional corporation). MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang atau jasa pada lebih dari satu negara.
            Kemampuan korporasi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara global merupakan faktor yang jauh lebih penting dalam pembentukan daya saing internasional daripada perbedaan makroekonomi antar negara. Bahwa manajemen MNC sangat membutuhkan informais keuangan internasional dalam mengelola korporasinya. Aliansi strategi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai variasi kolaborasi yang mempunyai arti penting strategis bagi satu atau lebih pihak yang terlibat. Aliansi strategis meliputi persetujuan pemberian lisensi, persetujuan waralaba, kontrak manajemen, dan kepemilikan bersama perusahaan asing.

1.7  Pengertian Akuntansi Internasional

Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen, yang merupakan pihak internal perusahaan, didalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan. Pedoman pokok didalam penyajian informasi akuntansi manajemen bahwa informasi tersebut dapat dipahami oleh pemakai , yaitu manajemen dan relevan denga pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan, sehingga bermanfaat bagi manajemen sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam pengelolaan perusahaan.
Akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karena pihka eksternal tidak mempunyai akses terhadap proses penyusunan laporan keuangan, maka diperlukan standar dalam penyusunan laporan  keuangan tersebut.
Globalisasi yang melanda dunia menyebabkan semakin berkembang pasar modal dan transaksi bisnis yang menembus batas-batas wilayah negara, yang berati bahwa globalisasi juga melanda dunia bisnis. Globalisasi pasar modal ditunjukkan oleh semakin derasnya alur modal dari para investor dari negara lain. Ini merupakan fenomena positif, karena akan meningkatkan efisiensi penggunaan dana secara internasional.
Akuntansi manajemen berkenaan dengan penyediaan informasi untuk membantu manajemen dalam mengoperasikan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Terutama pada perusahaan pencari laba, akuntansi manajemen berfokus pada upaya efisiensi yang berupa 1) pemanfaatan secara maksimal fasilitas perusahaan, dan 2)minimisasi pajak.

1.8  Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini

Mempelajari akuntansi adalah mempelajari tentang apa dan bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterprestasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang mempunyai prespektif internasional. Dalam prespektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi merupakan problem yang telah ada, sedang dan akan terus diupayakan solusinya.
Diversitas akuntansi menimbulkan kesulitan dalam menginterprestasi dan menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan. Solusi terhadap masalah ini sudah diupayakan sejak beberapa dasawarsa yang lalu, yang tentunya didasarkan atas pemahaman yang komprehensif atas arti-arti penting akuntansi dan mengapa terdapat diversitas akuntansi dan berujung pada upaya konvergensi akuntansi secara global.



















BAB 11

11.8 Persetujuan Penentuan Harga Lanjutan
            Dengan bertumbuhnya volume perdagangan intra perusahaan, praktik penentuan harga transfer oleh perusahaan multinasional menjadi sangat diperhatikan oleh otoritas pajak diseluruh dunia. Karena upaya yang agresif oleh suatu negara biasanya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh negara-negara lain, perusahaan multinasional sering berada dalam posisi tertembak dua arah yang berlawanan. Pada dasawarsa 1990-an, perusahaan multinasional mencari data yang lebih murah untuk menyelesaikan atau bahkan menghadapi perselisihan tentang penentuan harga jual terlebih dahulu dengan cara otoritas pajak. Salah satu mekanisme semacam itu adalah sebuah Advanced Princing Agreement (APA).
            Sebuah APA adalah sebuah persetujuan antara sebuah perusahaan dan suatu otoritas pajak dimana otoritas pajak akan menerima sebuah metode penentuan harga transfer yang disetujui yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Persetujuan ini bersifat formal, APA tercipta melalui sebuah proses penyelidikan formal, dan negosiasi yang dilaksanakan didasarkan pada undang-undang. Apple computer perusahaan pertama yang melakukan persetujuan pada awal tahun 1991 ketika menandatangani persetujuan dengan para otoritas pajak diAustralia dan AS untuk menetukan harga terhadap transaksi intra perusahaan dengan penentuan pajak.Sejumlah negara yg termasuk Australia, Jerman, Jepang, Belanda, Meksiko, Rumania, Inggris, dan AS mempunyai prosedur tipe APA yang formal.
            Proses APA mempunyai keunggulan dan kelemahan, aplikan dan otoritas pajak bekerja sama untuk menyetujui metode harga transfer, akan menjadikan hubungan antara perusahaan dan otoritas pajak menjadi lebih kooperatif, kelemahannya adalah bahwa pembayar pajak mungkin akan membocorkan rahasia sejumlah informasi kepemilikan sebagai bagian dari proses APA. Biaya perolehan APA merupakan bahan pertimbangan dan pembayar pajak perlu menyeimbangkan dengan biaya menjalani audit pajak penentuan harga transfer dilaksanakan oleh Earnst & Young bahwa APA digunakan di masa mendatang antar perusahaan multinasional yang berbeda-beda negaranya.


Nama : Tanti Tria Rahayu
Kelas : 4EB18
NPM : 2120943

Jumat, 11 Januari 2013

TUGAS SOFTSKILL


PERANAN BUDAYA ORGANISASI MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS
 1. Bagaimana budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis
budaya organisasi merupakan nilai-nilai dominan atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap para anggota organisasi tersebut. Selain itu budaya organisasi juga merupakan sistem nilai yang diyakini, dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, dan dijadikan acuan perilaku oleh semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Budaya sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, dan diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru.
Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan yang lainnya. Budaya organisasi merupakan gaya dan cara hidup dari suatu organisasi yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai atau kepercayaan yang selama ini dianut oleh seluruh anggota organisasi.


2.  Apa yang menentukan tingkatan intensitas masalah etika ?
Tahap – tahap perkembangan moral
  • Menaati peraturan untuk meghindari hukuman fisik
  • Menaati peraturan hanya ketika berbuat
  • Menghayati apa yang diharapkan oleh orang-orang yang dekat dengan Anda
  • Mempertahankan tatanan konvensional dengan memenuhi berbagai kewajiban yang telah Anda sepakati
  • Menghargai hak-hak orang lain dan mempertahankan nilai-nilai dan hak-hak mutlak tanpa mempedulikan pendapat mayoritas
  • Mengikuti prinsip-prinsipetis yang dipilih sendiri walaupun prinsip-prinsip itu melanggar hukum.
- Karakteristik individu
  • Kekuatan Ego (ego strength)
Yaitu ukuran kepribadian tentang kekuatan keyakinan seseorang.
  • Tempat Kendali (locus of control)
Yaitu sifat kepribadian yang mengukur derajat sampai seberapa orang yakin bahwa mereka mampu mengendalikan nasib merekasendiri.
--variabel struktura
Desain struktural organisasi menolong membentuk perilaku etis para pekerjanya. Beberapa struktur memberikan bimbingan yang kuat, sementara struktur lainnya hanya menciptakan ketidakjelasan dan terus-menerus mengingatkan para karyawan tentang apa yang etis lebih cenderung mendorong perilaku etis.
- Budaya organisasi
Kandungan dan kekuatan budaya organisasi tertentu juga mempengaruhi perilaku etis. suatu budaya organisasi yang paling cenderung mendorong standar etika yang tinggi adalah budaya yang tinggi dalam mentolerir risiko, tinggi pengendaliannya, dan tinggi konfliknya. Karyawan dalam budaya itu didorong untuk bersifat agresif dan inovatif, sadar bahwa praktik-praktik yang tidak etis akan terungkap, dan merasa bebas untuk menantang secara terbuka tuntutan atau harapan yang mereka anggap tidak realistis atau tidak dikehendaki secara pribadi.
-Intensitas masalah
semakin besar jumlah orang yang dirugikan, semakin besar kesepakatan bahwa suatu perbuatan itu jahat, semakin tinggi kemungkinan bahwa tindakan itu akan menimbulkan kerugian, semakin pendek jarak waktu akibat tindakan itu akan dirasakan, semakin dekat orang merasa menjadi korban tindakan itu, semakin besar intensitas masalah tersebut. Ketika masalah etika penting―yaitu, semakin kuat masalah itu―semakin besar kita akan berharap para manajer berlaku secara etis.
  1.  Faktor apakah yng mempengaruhi etika secara internasional ?
    - variabel sosial
    -variabel ekonomi
    - variabel teknologi
    - variabel politik

4.  Berikan beberapa contoh skandal etika dibidang akuntansi (accounting scandal)dalam kurun waktu 2005-2012?
 Kasus 1
Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah satu perusahaan yang menikmati booming industri energi di tahun 1990an, Enron sukses menyuplai energi ke pangsa pasar yang begitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Kalau dilihat dari siklus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring booming industri energi, Enron memosisikan dirinya sebagai energy merchants: membeli natural gas dengan harga murah, kemudian dikonversi dalam energi listrik, lalu dijual dengan mengambil profit yang lumayan dari markup sale of power atau biasa disebut “spark spread“.
Pada beberapa tahun yang lalu beberapa perusahaan seperti Enron dan Worldcom yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan Enron perusahaan energi terbesar di AS yang jatuh bangkrut itu meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar, karena salah strategi dan memanipulasi akuntansi yang melibatkan profesi Akuntan Publik yaitu Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan public yang disebut sebagai “The big five” yaitu (pricewaterhouse coopers, deloitte & touché, KPMC, Ernest & Young dan Anderson) yang melakukan Audit terhadap laporan keuangan Enron Corp. Laporan keuangan maupun akunting perusahaan yang diaudit oleh perusahaan akunting ternama di dunia, Arthur Andersen, ternyata penuh dengan kecurangan (fraudulent) dan penyamaran data serta syarat dengan pelanggaran etika profesi.
Akibat gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen menemukan kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari masyarakat (investor) sehingga berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal. Kasus Enron ini menyebabkan indeks pasar modal Amerika jatuh sampai 25 %.
Kasus 2

Kasus pelanggaran Standar Profesional Akuntan Publik kembali muncul. Menteri Keuangan pun memberi sanksi pembekuan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret 2007. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan Samsuar Said dalam siaran pers yang diterima Hukumonline, Selasa (27/3), menjelaskan sanksi pembekuan izin diberikan karena akuntan publik tersebut melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan Apartemen Nuansa Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004.



NAMA : TANTI TRIA RAHAYU
KELAS : 4EB18
NPM : 21209463
 

































































Rabu, 28 November 2012

KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI



JURNAL KODE ETIK PROFESI  DALAM MENYIKAPI / MEMANDANG SUDUT KODE  ETIS PADA PANDAN R.W. TERHADAP PT.SEJAHTERA .

          BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam dunia bisnis di Indonesia ini terutama yang berkaitan dengan masalah pengambilan keputusan laporan keuangan dari suatu pencatatan, penggolongan dan peringkasan, pelaporan dan menganalisa data keuangan yang dilakukan dengan cara tertentu dan ukuran moneter yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau perusahaan. Berdasarkan pengertian Akuntansi Pemerintahan adalah akuntansi yang digunakan dalam suatu organisasi pemerintahan / lembaga yang tidak bertujuan untuk mencari laba, dan merupakan suatu bagian dari disiplin ilmu akuntansi sebagai yang utuh. Terjadi pelanggran kode etik didalam suatu perusahaan PT.Sejahtera dan Pandan R.W sehingga banyak banyak masalah yang dihadapi Pandan R.W. melakukan audit PT.Sejahtera selama beberapa tahun sehingga Direktur PT.Sejahtera sudah menganggapnya sebagai rekan bisnis selain sebagai akuntan publiknya (rekan akuntan). Dalam satu kesempatan Direktur PT.Sejahtera mengajak Pandan R.W.merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Etika Profesi Akuntansi
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dapat dibagi menjadi beberapa pengertian Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya.
Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Menurut, Warren (2005:10) menjelaskan bahwa: “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Tujuan Kode etik :
  • Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
  • Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
  • Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
  • Untuk meningkatkan mutu profesi.
  • Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
  • Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
  • Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
  • Menentukan baku standa
PROFESI
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas staf administrasi bias berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Akuntansi Publik adalah seni (keterampilan) dan ilmu mengolah transaksi atau kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang menjadi laporan keuangan yang dibutuhkan oleh para pihak yang berkepentingan atas pemerintah yang nantinya akan digunakan didalam proses pengambilan keputusan publik.

                                        BAB III

PEMBAHASAN


Pandan R.W. melakukan audit PT.Sejahtera selama beberapa tahun sehingga Direktur PT.Sejahtera sudah menganggapnya sebagai rekan bisnis selain sebagai akuntan publiknya (rekan akuntan). Dalam satu kesempatan Direktur PT.Sejahtera mengajak Pandan R.W.merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan. Dalam suatu tindakan yang melanggar kode etik yang nantinya berakibat resiko yang besar karena kedua rekan bisnis tersebut yang akan mendapat sanksi hukum. Karena laporan keuangan yang dibutuhkan oleh para pihak yang berkepentingan atas pemerintah yang nantinya akan digunakan didalam proses pengambilan keputusan publik. Dan pada akhirnya Pandan R.W tidak menerima ajakan dari PT. Sejahtera karena akan menjadi masalah bagi rekan kerja tersebut. 

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
          Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Pandan R.W  untuk mengambil keputusan sangat menolak ajakan PT. Sejatera. Karena akan melanggar kode etik profesi yang berkaitan dengan kebijakan dan pengambilan keputusan tersebut .
Saran
          Adapun saran yang dapat diberikan Pandan R.W dengan memberikan contoh yang baik dan Profesional terhadap bawahannya agar tidak terjadi hal yang sama dengan peristiwa yang dihadapi oleh Pandan R.W . Dan menjadi auditor yang jujur dalam setiap pelaporan .

DAFTAR PUSTAKA
wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi
Alamsyah Jaenal.SE.,M.Akt. 2011. Modul Etika Profesi Akuntan . STIE Bina Bangsa Banten.


        Nama : Tanti Tria Rahayu
        NPM : 21209463
        Kelas : 4EB18