PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Penalaran
adalah Penalaran merupakan suatu cara seseorang mengunakan nalarnya dalam
menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan
dikemukakannya kepada orang lain.
Ada dua macam pola penalaran, yaitu:
Metode induktif
Metode
induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Bentuk dari metode induktif
adalah generalisasi dan analogi.
2. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir
untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif dapat berbentuk
generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses
berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan
sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu.
Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap
sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan
ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat
sebab, dan akibat-akibat.
contoh penalaran induktif adalah :
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata
:. setiap hewan punya mata
kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata
:. setiap hewan punya mata
1.Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh Generalisasi :
• Nikita Willy adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
• Marshanda adalah bintang sinetron, dan ia berparas cantik.
Generalisasi:
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
2. Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
•Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
•Meramalkan kesaman
•Menyingkapkan kekeliruan
•klasifikasi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
•Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
•Meramalkan kesaman
•Menyingkapkan kekeliruan
•klasifikasi
Contoh analogi :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
Metode deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia
konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)
dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya
hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif menggunakan bentuk
bernalar deduksi. Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti
proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau
universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih
umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke
singular atau individual.
Penalaran deduktif adalah cara berpikir
dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan
tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan
dasar tersebut. Artinya, apa yang dikemukakan dalam kesimpulan sudah tersirat
dalam premisnya. Jadi, proses deduksi sebenarnya tidak menghasilkan suatu
konsep baru, melainkan pernyataan atau kesimpulan yang muncul sebagai
konsistensi premis-premisnya.
Contoh klasik dari penalaran deduktif:
- Semua manusia pasti mati (premis mayor)
- Sokrates adalah manusia. (premis minor)
- Sokrates pasti mati. (kesimpulan)
Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya,
premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah dan premis
yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Alternatif
dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif.
NAMA : TANTI TRIA RAHAYU
KELAS :3EB18
NPM :21209463